Saturday, January 23, 2016

Balada jadi emak

"Gimana mbie rasany jadi ibu? Begadang terus ya? Asinya lancar ga? Pake baby sitter dong? Kasih sufor biar gendut. Ih kok ga mau digendong selain emaknya, bau tangan ya? Makanya dibiasain di stroller"
Dst.dst.dst.dst.

Sedikit cuplikan dari timbunan pertanyaan dan saran yg dilontarkan orang2 ke saya, yg baru 6 bulan ini menyandang status jadi new mom, atau saya lebih suka dibilang "emak2". Sejak si Jasmine lahir memang dunia saya seperti jungkir balik, satu saat bisa happy bgt liat si kecil tiba2 udah bisa ngapain, satu saat bisa bete super ga jelas karna capek (ya resiko sih ga punya pembantu, siapa suruh? 😄),tapi kalau ditanya "lebih banyak seneng apa susahnya?"
Saya akan tegas bilang "saya bahagia, becoming a mom is a gift."

Sedikit bocoran ya, melahirkan Jasmine ke dunia memang tidak mudah, saya pake acara pendarahan dan nambah 5 kantong darah, ga bisa lahiran normal juga karena jasmine ga mau turun ke panggul sampe ketuban rembes dan udah bukaan 3, saya dan suami juga ga mau rewel yg penting anak lahir sehat dan ibunya selamat.
Pengalaman pertama jadi ibu di bulan pertama itu amazing. Bingung saat si jasmine nangis, ni anak maunya apa, emaknya ga ngerti, kepanasan dikit doi kesel, disusuin kadang masih nangis, pernah satu malem dia baru tidur jam stengah 4 pagi itupun dengan posisi puting susu ga boleh lepas dari mulut mungilnya itu, jadilah emaknya tidur pun miring ga boleh gerak. Karena saya termasuk pejuang asi dan ngotot asi ekslusif, saya juga (lumayan) rajin cari info tentang menyusui, jadi ga gampang percaya aja klo dibilangin asinya kurang makanya nangis terus, bayi kadang emang gitu, apalagi bayi baru lahir, belum terbiasa sama dunia luar perut ibunya.

Ujian bukan cuma menyusui loh, membiasakan diri menggendong dan ngelonin si jasmine juga ga gampang, apalagi di 2 bulan pertama Jasmine susah bgt ditaro gitu aja di kasur gitu, malem doang doi kaya gitu, manis bgt ga pernah begadang lagi sejak masuk usia 1.5 bulan, tapi siang? Maunya digendong teruuuus sampe emaknya susah makan, kalau makan cari mba ima atau yumi dulu deh (hehehe).
Masuk usia 2 bulan Jasmine resmi jadi anak Jakarta lagi, sempet deg2an takut ni anak rewel apalagi bener2 megang berdua sama suami, alhamdulilah ternyata Jasmine anak baik bgt, no begadang, no rewel, ke mall tinggal gendong aja ga pernah protes dibawa jalan jauh sampe Bandung pun nurut padahal di Bandung no ac (ya iyalah di Bandung pan dingin atuh), ke Sumedang yg jalannya meliuk liuk doi bobo aja gitu baru bangun mau nenen ajah.

No drama? Hmmm ada sih, akhir2 ini Jasmine lagi ga mau digendong orang selain emaknya, mau sih digendong bentar, ga tahan lama kalau digendong orang lain(termasuk ayahnya!). Jadilah saya mandi dan makan jadi ga tenang, saat makan si kecil ngeliatin mulai pengen ikut makan, ngerengek minta gendong, bahkan sekarang jasmine udah bisa ngangkat tangannya minta gendong kalau liat saya, begitu nempel di pelukan "jepp" langsung diem. Saya pegang buku doi langsung ngerangkak2 nyamperin, pengen pegang (atau makan) bukunya.
Sempet denger omongan aneh2 komentar tentang Jasmine, iya sih rewel kalo digendong orang lain, ga mau di stroller, dll, tapi solusinya ya sementara ini cuma digendong emaknya, no other, cuma bisa ngasih penjelasan aja sih ke orang2 kalo Jasmine lagi dalam tahap seperti ini, ga bisa dipaksain juga dia harus mau digendong orang lain, ya namanya bayi mungkin kan sensitif, ga gampang percaya sama orang selain ortunya.

Jadi emak bukan berarti kehidupan senang2 sudah usai dan harus mengorbankan segala kepengenan (yg masih bejibun), segala bisa dikompromikan loh, terutama sama suami, keputusan punya anak kan berdua, ngurusnya pun ya berdua, dan berhubung kita sudah bertekad bulat anak harus kita pegang berdua (seatap sama kita, kita kemanapun ya ikut, termasuk kalau mau s2), jadilah di rumah pun ada pembagian tugas. Lagian ya, anak itu titipan Allah kan? Pasti selalu ada jalan untuk bisa jalanin ini semua sambil ngurus anak, anak itu bukan halangan (buat saya), justru jadi motivasi, buat apa kerja susah2 tapi anak ga bareng kita? Kerja berdua buat apa? Anak itu tanggung jawab, titipan dari Allah, jadi saat down atau super capek, saya cuma inget aja ini semua kehendak Allah, capek juga ada pahalanya, karena sesungguhnya saya perempuan dan sudah kewajiban saya mengurus anak dan suami, apapun profesi yg akan saya dalami nantinya. Sesusah apapun pasti akan ada balasan dari sang pencipta, sabar dan tawakal aja lah ya.

Keinginan terbesar saya untuk lanjut sekolah memang sedang berproses, demi janji yg sudah diucapkan ke Ayah dulu, dan juga demi si Jasmine biar bisa sekolah di Bandung kaya saya dulu (Insya Allah), tinggal 5 taun lagi sebelum dia mulai sekolah, makin semangat buat kembali ke kota masa kecil. Kangen suasananya saat hujan, kangen ademnya, kangen macetnya klo sore (loh?), kangen kulinernya yg luar biasa banyak, dan sekarang ditambah keadaan kotanya yg tambah apik, ah udahlah, sebagai emak yg takut anaknya kebawa pergaulan jakarta, nyekolahin anak di Bandung emang solusi terdekat sih. Bismillah.

-Jakarta, tengah malam, Jasmine udah bobo dari tadi, emaknya nonton pilem sampe tengah malem. Bye.







Sunday, April 26, 2015

28 weeks (now)

It's been 6 months since I knew that someone's grow up inside me.

Miracle, amazing, whatever it's said, i'm becoming a mother in 2015 (Insya Allah).
Me and my husband never planned that we'll have a baby before we pursue our master degree, but many people said that this is a gift form Allah, many people told me that not every couple have their children as easy as this case.
And now She (?) is growing bigger and bigger, i started to use maternity clothes, new bra, and etc. I can't longer use high heel, but as my belly growing bigger, I start to using more beauty product that said safe for a mother to be (yes, i'm more "centil"). I started to killing time do TTS, GRE mathematic problem, and reading (a lot).
Doctor said that the baby's gender is a girl (Insya Allah), and everyone in my family getting excited!

Who says pregnant woman will be lazy and sleepy head? I'm not that kind btw.
After 1st trisemester I started to exercise 2 or 3 times a week (prenatal yoga and salsa maternity), and I'm still doing so many household like ironing and washing (although I'm using machine ya), sweeping and mopping our house, 'beberes rumah', etc. I'm happy that my body isn't so big after all this time (now 28 weeks and only my belly and boobs grow bigger).
The most exciting things happened when the baby inside started to kicking my belly, the first kicked i felt when she (?) was about 4 months inside me, and now it becomes her routinity, in the morning, in office (especially around 4-5 p.m), late night, etc. She (?) will kicked me hard when she (?) is hungry or when I switch position in bed, and she (?) often kick my belly when her father touchs my belly. We often laugh a lot when we see my belly start to sway :)

It's still 3 months to go, and I hope everything will be fine.
Can't wait to see you soon, my baby girl (?)
Kiss from your mommy :*

Tuesday, February 3, 2015

the job and the baby

Don't pick a job. Pick a boss.

Don't pick a job, pick a boss. Your first job is the biggest factor in your career success. A boss who doesn't trust you won't give you opportunities to grow.

-William Raduchel-

Kalimat di atas saya temukan di Path, entah mungkin kebanyakan orang sebenarnya tidak suka sama bosnya atau bagaimana, tapi sepertinya kebanyakan orang akan punya alasan untuk mengeluhkan kelakuan bosnya. Seperti di departemen saya nih, sampai 5 orang dari kami (yang kesemuanya bergolongan darah A) membuat grup whatsapp sendiri agar bisa bebas ngobrol masalah kerjaan dan uneg-uneg. Kenapa sih emang dengan si bos? Ga penting sih diceritakan disini, tapi ini jadi pelajaran banget buat saya ke depannya untuk kerjaan. Tidak semua pekerjaan bergaji lumayan itu enak dan tidak ada konsekuensinya, apalagi bekerja di perusahaan financial yang jauh banget menyimpang dari jurusan kuliah. Seharusnya sih sebelum sign on agreement sama perusahaan, jangan cuma dipikir gaji yang besar dan benefit yang bagus aja, tapi perlu dilihat siapa bos kita, perusahaan ini punya reputasi seperti apa, jangan kejebak jebakan macan.
Sesuatu banget ketika tau-tau masuk perusahaan yang ternyata membuat kita jadi bukan diri sendiri, belum lagi ternyata turnover super tinggi. Jakarta itu kejam, jalanannya, dan juga orang-orangnya. Ga perlu jauh-jauh deh, tengok kantor udah cukup terlihat ternyata banyak orang yang hobinya marah-marah ga jelas dan ga sopan, doi yang salah dan ga tau prosedur tapi marahin orang lain karena doi lagi stress. See? apa hak anda buat marah ke orang lain yang bahkan ga punya salah sama anda. Dan ini lucunya dilakukan oleh banyak sekali karyawan di perusahaan ini. That's why banyak banget orang resign per bulannya, ya dan saya juga akan jadi salah satu resigner dalam beberapa bulan kedepan :)

Anyway, mengawali tahun 2015 ini dengan kondisi badan yang berbeda mungkin membuat mood sedikit naik turun, no wonder di kantor jadi berubah galak dan berani ngebentak balik orang-orang menyebalkan (even itu senior manager dll). Walaupun kata orang ga boleh marah-marah karena takutnya ngaruh ke kondisi si bayi, tetep aja susah banget ngontrol emosi :(
Sekarang tiap akhir bulan jadi jadwal kontrol ke dokter kandungan, rasanya campuran antara deg-degan, excited, dan bahagia. Pertama USG yang terlihat cuma seperti buletan telur, bulan kedua telurnya udah lonjong panjang dan si baby nya terlihat belum keliatan bergerak. Bulan ketiga menuju keempat? Something amazing happened. Saat melihat layar USG, kantong tempat si baby sudah jauh lebih besar dari sebelum-sebelumnya, dan si baby sudah berebentuk bayi mungil, kelihatan jantungnya berdetak, ada tangannya 2, kakinya 2, kepalanya sudah terbentuk.. Dan hal yang paling membuat saya dan suami super excited adalah saat si baby terlihat menggerakkan tangan mungilnya itu, seperti gerakan nonjok ke dinding rahim :') belum lagi kaki mungilnya juga menendang-nendang dinding rahim dengan super aktif, seperti gerakan mau berlari. That's super amazing!
Sekarang setiap hari melihat perkembangan besarnya perut yang semakin cepat membesar, dan semakin hati-hati kalau jalan dan bergerak, makin semangat cari uang buat beli baju-baju lucu si baby. Suami juga makin sering elus-elus perut dan penasaran kapan bisa ngerasain si baby nendang-nendang, dan apakah dia perempuan atau laki-laki. Our world has just changed! :)

Wednesday, November 5, 2014

Temptation


This is not my first time doing something like this, i confess.
At this moment i feel so wrong, so selfish, and so dumb.
Maybe i just need something refreshing?
Maybe i'm just stress?
I feel so ashamed of my self.
This is the biggest temptation after all this year, and i'm just standing still.
Foolish game.

Wednesday, August 20, 2014

Superhero

"All his life, he's been told
He'll be nothing when he's old
All the kicks and all the blows
He will never let it show
Cause he's stronger than you know
A heart of steel starts to grow

When you've been fighting for it all your life
You've been struggling to make things right
That's how a superhero learns to fly

(Every day, every hour
Turn the pain into power)

When you've been fighting for it all your life
You've been working every day and night
That's how a superhero learns to fly

(Every day, every hour
Turn the pain into power)

All the hurt, all the lies
All the tears that they cry
When the moment is just right
You'll see fire in their eyes
Cause they're stronger than you know
A heart of steel starts to grow

She's got a lions in her heart
A fire in her soul
He's a got a beast in his belly
That's so hard to control
Cause they've taken too much hits
Taking blow by blow
Now light them up, stand back, watch them explode"


-Superhero, by The Script-


Another good song from The Script, truly inspired me.

When you've been fighting for it all your life
You've been working every day and night
That's how a superhero learns to fly~


Sunday, August 17, 2014

Tentang Ayah

Kemarin merayakan 17 Agustus di rumah Bandung, walaupun hanya 2 hari, tapi rasanya cukup untuk mengembalikan semangat juang sebelum kembali ke Jakarta yang penuh polusi.

Kembali ke rumah dimana saya tumbuh tentunya mengembalikan beberapa kenangan.
Kembali bertemu kedua orang tua yang sudah membesarkan saya, dan tak terasa, keriput dan uban mereka sudah semakin bertambah.
Ada sedikit rasa sesal ketika sadar, mereka tidak akan selamanya muda, mereka tidak akan selamanya sesehat saat saya kecil.
Dan tulisan ini saya persembahkan untuk ayah saya, my true hero since i was a child.

Ayah saya, namanya Ir. Idit Rosidi Iskandar. Ada gelar seorang insinyur di depan nama aslinya, sesuatu yang sejak kecil saya banggakan, karena menurut saya punya ayah bergelar insinyur itu keren,lebih keren daripada gelar dokter, terdengar laki banget deh. 

Saya lahir ke dunia ketika ayah sudah berumur 30, sudah mapan dan punya karier, punya rumah dan mobil, dll. Ibu saya ga perlu merasakan hidup di kontrakan dan tinggal duduk manis di mobil disetirin ayah kalau mau kemana-mana. Sebagai anak pertama mereka, masa-masa kecil saya sungguh seperti princess, baju-baju cantik, puluhan sepatu, dan topi-topi ala princess jadi koleksi. Belum lagi tumpukan boneka yang memenuhi kamar saya, saya punya segalanya kala itu.

Cucu pertama, anak pertama, setiap weekend ayah akan mengajak ibu jalan-jalan, mau beli baju atau sekedar ke tempat makan, atau ke TMII, taman safari, kebun raya bogor, puncak, lembang, ciwidey,dll. Ayah juga sering mengajak saya ikut acara memancing kantornya, bahkan kalau ibu ga ikut, ayah tetap bawa saya. Sekedar jalan/lari/naik sepeda, but i still remember that moment until now.

Waktu itu saya juga sering diajak main ke kantornya hari Sabtu/Minggu, dimana dulu kantornya (IPTN) di mata saya yang masih kecil supeeeeerrr besaaar bgt luasnya, dan saya juga diajak liat pesawat buatan IPTN waktu itu (yang kemudian di taun 2013 saya liat di film Habibie dan Ainun). 

Setiap sore saya juga menanti ayah pulang di rumah, dan setiap jam 6 sore ketika ayah pulang, saya pasti dikasi satu kotak roti keju/coklat/daging yang merupakan jatah sarapan gratisnya tiap pagi dari kantor. Rotinya enak banget loh, biasanya saya minta Ayah untuk memanggang si rotinya, jadi roti bakar gitu, tambah maknyus.

Ayah yang mengajari saya naik sepeda dan pada akhirnya saya bisa nyetir mobil sendiri. So, my dad is my hero. 
Ayah lah yang menemani saya bolak-balik tes ini itu waktu mau kuliah, tes UNDIP, UNPAD, SNMPTN, dll. Sampe ke Jakarta untuk tes pun dijabanin sama ayah. 

Ayah termasuk galak, saya sering kok dibentak kalau menurut dia saya nakal, dan saya dulu sering merasa tidak disayang kalau dibentak. 

Tapi ada satu momen dimana saya yakin ayah sayang saya.
Waktu kelas 4 SD, saya sakit di opname. Sebelum masuk RS itu, saya sudah demam sekitar 7 hari, dan saya ingat kalau sebelum saya dibawa ke RS, ayah menangis sambil memeluk saya yang setengah tidur di kasur kepayahan karena demam tinggi. 

Ayah bukan sosok yang banyak bicara, dia termasuk orang yang pendiam, saya ga pernah liat ibu dan ayah berantem teriak-teriak kaya sinetron, ayah lebih banyak diam dan minta maaf sambil menenangkan ibu (yang malah biasanya heboh kalau marah). Dan ayah ga pernah memukul ibu, yah suami yang baik sih.

Berangkat sekolah dari TK-kuliah dianter ayah, jadi waktu kuliah pun saat saya sering pulang malem untuk acara LSS atau himpunan, ayah masih sering jemput. Even saat saya punya pacar, ayah masih sering nanya "kak mau dijemput ga? nanti siapa yang anter?" "jangan percaya gitu aja sama janji laki-laki, kamu harus bisa jaga diri"

Waktu saya pergi ke Palembang untuk kerja praktek, ayah tiap hari menelpon sekedar "kak udah makan? sama apa lauknya? hati-hati di rig, jangan panas-panasan"
"kak pulangnya hari apa jadinya? nanti mau dijemput di bandara?"

Dan banyak lagi kenangan yang sebenarnya bisa membuat saya ingin menangis. 

Ayah sekarang sudah sakit, sejak 2012, tepatnya ketika saya sedang mengerjakan TA. Waktu ayah di RS untuk pertama kalinya, yang ada di pikiran saya adalah ayah ga akan liat saya wisuda, ga akan liat saya memakain toga, padahal ayah lah yang mengantarkan saya sampai sejauh itu. Ayah lah yang membuat saya ingin jadi Sarjana Teknik, sama seperti dia. 

Melihat selang oksigen (dan selang-selang lainnya yang dipasang di tubuh ayah waktu itu, saya hanya bisa menangis sejadi-jadinya, apa jadinya saya dan ibu tanpa ayah? Ayah bukan hanya tulang punggung keluarga, tapi juga segalanya buat kami. Segala macam hal di rumah juga ayah yang mengerjakan, mulai dari kalau ada atap yang sedikit bocor, pipa air bocor, kalau mati lampu juga cuma ayah yang tau gimana nyetel biar nyala lagi. Ayah juga yang tiap pagi masakin saya nasi goreng dan telor dadar khas nya itu, lalu? siapa lagi yang akan melakukan itu untuk saya?

Ketika ternyata ayah bisa pulang dari RS walaupun dengan harus minum obat seumur hidupnya, saya lega. Walaupun ayah tidak bisa kerja lagi, tapi setidaknya saya masih punya ayah, dan itu sudah cukup buat saya.

Dari dulu saya inginnya punya pacar anak teknik, dan nanti nikahnya juga sama engineer, itu juga karena ayah. Ayahku engineer masa suamiku bukan? Pikiran yang aneh ya, tapi ya ga papa lah, udah dapet juga kaan :)

Saya ga tau sampai kapan ayah bisa bertahan, tapi ayah selalu ada di doa saya setelah solat, saya berserah diri pada Allah karena saya percaya, yang terbaik hanya Allah yang tau. 

Sekarang memang tidak setiap hari saya bertemu ayah, tapi justru ketika bertemu rasanya kangen sekali. Setiap pulang ritual saya adalah setidaknya sempat nyuapin ayah roti kesukaannya dan membantunya jalan, atau sekedar menggodanya agar dia tertawa.

Oh iya, satu alasan penyemangat saya untuk S2 juga ayah. Saya ingin membawa fotonya untuk foto di stadiun Emirates, London, markasnya Arsenal, klub sepak bola kesukaan ayah. Semoga taun depan sudah bisa Ayah liat ya yah, amin :))

Ah, air mata rasanya gampang sekali keluar kalau bicara tentang ayah. 


Dad, Mom, and Me


Friday, August 15, 2014

The United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland

Postingan kali ini akan membahas resume yang saya dapat dari browsing beberapa waktu yang lalu.
Salah satu negara yang saya pengen banget sempat saya injak tanahnya adalah UK, atau nama lengkapnya seperti judul postingan ini ya.

UK ini terbagi jadi empat negara kecil, yaitu England (beribu kota London), Scotland (beribu kota Edinburgh), Wales (beribu kota Cardiff), Northern Ireland (beribu kota Belfast).

Menurut informasi dari KBRI London, pelajar/mahasiswa asal Indonesia kebanyakan terkumpul di kota Birmingham, Manchester, Leeds, dan Newcastle. Dengan bidang studi bisnis/manajemen yang kebanyakan diambil. Sedangkan untuk London sebenarnya cukup banyak orang Indonesia juga, tapi kebanyakan bukan pelajar/mahasiswa.

Untuk universitas paling tua di UK yaitu Oxford (1096), dan tahun 1209 berdiri University of Cambridge yang awalnya merupakan pecahan dari Oxford. Soal kualitas universitas-universitas di UK? Semuanya dikelola dan diawasi sama pemerintahnya. Jadi ga perlu kuatir kalau takut ada universitas yang abal-abal gitu, di sini ga ada.

Karena saya hanya mencari tau tentang master degree di UK, saya ga akan bahas undergraduate degree ya disini.

Untuk program master di UK terbagi jadi research programme dan taught programme. Kebanyakan mahasiswa Indonesia di UK ambilnya MA atau MSc. Ma (Master of Arts) dan MSc (Master of Science) terdiri dari lectures, exam, dan disertasi, bisa ditempuh dalam waktu 1 tahun (untuk full time, untuk part time 2 tahun). Biasanya program master di UK diadakan di kelas yang relatif kecil, tujuannya agar interaksi antara mahasiswa dan dosen jadi maksimal, supaya banyak diskusi juga.

Untuk gelar yang didapat kalau kamu sekolah di UK ga ada skor GPA / IPK ya, adanya kategori gitu, yaitu Fail, Pass, Pass with Merit, dan Pass with Distinction.

Kebanyakan untiversitas di UK menyediakan online form dengan pertanyaan-pertanyaan yang harus diisi full. Ada letter of motivation dan referensi juga. Untuk letter of motivation isinya secara umum menjelaskan siapa kamu, kenapa pengen ambil kuliah di jurusan itu, rencana setelah lulus dari situ mau ngapain?

Karena di UK bahasa pengantarnya Inggris, perlu ada skor IELTS, biasanya untuk jurusaan science / engineering berkisar antara 6.5 / 7. Dan ada beberapa universitas yang akan mewawancarai sebagai bagian dari tes mereka.

Berminat sekolah ke UK? Saya sih pengen banget, tapi masih liat-liat keterimanya dimana dari sekian banyak pilihan menggiurkan ini. hehehe :)