Tuesday, February 3, 2015

the job and the baby

Don't pick a job. Pick a boss.

Don't pick a job, pick a boss. Your first job is the biggest factor in your career success. A boss who doesn't trust you won't give you opportunities to grow.

-William Raduchel-

Kalimat di atas saya temukan di Path, entah mungkin kebanyakan orang sebenarnya tidak suka sama bosnya atau bagaimana, tapi sepertinya kebanyakan orang akan punya alasan untuk mengeluhkan kelakuan bosnya. Seperti di departemen saya nih, sampai 5 orang dari kami (yang kesemuanya bergolongan darah A) membuat grup whatsapp sendiri agar bisa bebas ngobrol masalah kerjaan dan uneg-uneg. Kenapa sih emang dengan si bos? Ga penting sih diceritakan disini, tapi ini jadi pelajaran banget buat saya ke depannya untuk kerjaan. Tidak semua pekerjaan bergaji lumayan itu enak dan tidak ada konsekuensinya, apalagi bekerja di perusahaan financial yang jauh banget menyimpang dari jurusan kuliah. Seharusnya sih sebelum sign on agreement sama perusahaan, jangan cuma dipikir gaji yang besar dan benefit yang bagus aja, tapi perlu dilihat siapa bos kita, perusahaan ini punya reputasi seperti apa, jangan kejebak jebakan macan.
Sesuatu banget ketika tau-tau masuk perusahaan yang ternyata membuat kita jadi bukan diri sendiri, belum lagi ternyata turnover super tinggi. Jakarta itu kejam, jalanannya, dan juga orang-orangnya. Ga perlu jauh-jauh deh, tengok kantor udah cukup terlihat ternyata banyak orang yang hobinya marah-marah ga jelas dan ga sopan, doi yang salah dan ga tau prosedur tapi marahin orang lain karena doi lagi stress. See? apa hak anda buat marah ke orang lain yang bahkan ga punya salah sama anda. Dan ini lucunya dilakukan oleh banyak sekali karyawan di perusahaan ini. That's why banyak banget orang resign per bulannya, ya dan saya juga akan jadi salah satu resigner dalam beberapa bulan kedepan :)

Anyway, mengawali tahun 2015 ini dengan kondisi badan yang berbeda mungkin membuat mood sedikit naik turun, no wonder di kantor jadi berubah galak dan berani ngebentak balik orang-orang menyebalkan (even itu senior manager dll). Walaupun kata orang ga boleh marah-marah karena takutnya ngaruh ke kondisi si bayi, tetep aja susah banget ngontrol emosi :(
Sekarang tiap akhir bulan jadi jadwal kontrol ke dokter kandungan, rasanya campuran antara deg-degan, excited, dan bahagia. Pertama USG yang terlihat cuma seperti buletan telur, bulan kedua telurnya udah lonjong panjang dan si baby nya terlihat belum keliatan bergerak. Bulan ketiga menuju keempat? Something amazing happened. Saat melihat layar USG, kantong tempat si baby sudah jauh lebih besar dari sebelum-sebelumnya, dan si baby sudah berebentuk bayi mungil, kelihatan jantungnya berdetak, ada tangannya 2, kakinya 2, kepalanya sudah terbentuk.. Dan hal yang paling membuat saya dan suami super excited adalah saat si baby terlihat menggerakkan tangan mungilnya itu, seperti gerakan nonjok ke dinding rahim :') belum lagi kaki mungilnya juga menendang-nendang dinding rahim dengan super aktif, seperti gerakan mau berlari. That's super amazing!
Sekarang setiap hari melihat perkembangan besarnya perut yang semakin cepat membesar, dan semakin hati-hati kalau jalan dan bergerak, makin semangat cari uang buat beli baju-baju lucu si baby. Suami juga makin sering elus-elus perut dan penasaran kapan bisa ngerasain si baby nendang-nendang, dan apakah dia perempuan atau laki-laki. Our world has just changed! :)